Sejarah Perkembangan Islam di India
Sejarah Masuk Islam di India
Islam yang masuk ke India pada abad ke-7 disebarkan melalui
beberapa saluran. Saluran pertama adalah melalui kegiatan perdagangan, kemudian
mendirikan kerajaan dan sekaligus bersamaan dengan itu datang pula para
penyebar Islam (da’i / muballigh) yang mendakwahkan agama Islam kepada
masyarakat India.
Dengan penyebaran Islam seperti itu, maka masyarakat Islam
India wakut itu dapat dibagi menjadi dua:
- Golongan keturunan asing yang datang ke India membawa agama Islam.
- Golongan penduduk asli yang tadinya memeluk suatu agama tertentu dan kemudian masuk Islam melalui berbagai cara dakwah secara bertahap dalam periode tertentu.
Kerajaan Ghazna
Cikal bakal kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kecil yang berdaulat penuh dengan ibu kotanya Ghazni. Pendirinya adalah seorang hambasahaya dari Kerajaan Turki yang dapat memerdekakan dirinya. Dan namanya adalah Alpitigin. Kemudian ia digantikan oleh menantunya yang bernama Sabaktigin (Mahmud Sabaktigin bin Alp Takin dari Ghazna). Dibawah pemerintahannya Kerajaan Ghazna semakin luas berkembang sampai Afganistan. Kemudian dibawah penggantinya yaitu Mahmud Ghazna berhasil memasuki perbatasan India, negara tetangga yang kaya raya dan sangat diidam-idamkan para leluhurnya itu. Namun sepeninggal Mahmud Ghazna, pamor Kerajaan Ghazna menjadi pudar.
Kerajaan Ghori
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1186. Pendirinya ialah Alaiddin Husen bin Husen. Rajanya yang terkenal ialah Muhammad Abul Mudzaffar bin Husein Al Ghari yang berhasil menaklukkan Delhi, Kanuj, And, Gujarat, Benares, Bihar, dan Benggala.
Sepeninggal Abul Muzaffar, yang menjadi raja adalah dari
dinasti hamba sahaya (mamluk) seperti Qutbuddin Aibak (1206-1211 M); Malik
Syamsuddin Iltutmiah / At Tamasy (1211 - 1236 M); dan Bulban (1236 - 1287 M).
Sepeninggal Bulban, Kerajaan Ghori runtuh. Peninggalan mereka adalah masjid
“Jami” di Delhi dan menara “Khuttub Mini” yang menjulang tinggi.
Kerajaan Khilji / Khiljia (1290 - 1320 M)
Kerajaan ini didirikan oleh Jalaluddin. Pada masa pemerintahannya kerajaan berada dalam keadaan aman. Akan tetapi raja akhirnya terbunuh oleh Alauddin, kemenakannya sendiri. Pada masa inilah orang-orang Mongol (di India disebut orang Moghul atau Mughal) mulai memasukiIndia dan berangsur-angsur menetap disana.
Kerajaan Tuglaq / Kesultanan Delhi (1321 - 1388 M)
Kerajaan Khilji runtuh akibat serangan Syamsuddin Malik dari dinasti Tughlak. Kerajaan ini mencapai kejayaan pada masa Firus Syah Tughlak.
Kerajaan Lodi (1451 - 1526 M)
Setelah dinasti Tughlaq runtuh pada tahun 1388 M, tidak
diketahui siapa penerusnya. Namun pada tahun 1414 M muncul Khizir Khan yang
mendirikan dinasti Sayyid. Tetapi dinasti Sayyid akhirnya dikalahkan oleh
dinasti Lodi (1451-1526 M) dengan rajanya yang terkenal bernama Ibrahim Lodi.
Dinasti Lodi ini berakhir karena dikalahkan oleh orang-orang Mughal.
Kerajaan Mughal (1256 - 1258 M)
Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482 -
1530), salah satu keturunan kelima dari Timur Lenk (penghancur Kota Delhi).
Raja-raja Mughal yang memerintah di India sebanyak 26 orang. Namun raja-raja
yang terkenal selain Babur adalah Humayun, Akbar, Jehangir, Syah Jehan, dan
Aurangzeb. Setelah 6 raja tersebut, Kerajaan Mughal berangsur-angsur mengalami
kemerosotan.
Baca juga : Bangunan bersejarah islam peninggalan dinasti Mughal
Baca juga : Bangunan bersejarah islam peninggalan dinasti Mughal
Masa pemerintahan Kerajaan Mughal merupakan puncak kekuasaan
muslim di India. Seni, sastra, dan arsitektur berkembang; namun yang dapat
dinikmati sekarang lebih banyak berupa karya arsitektur. Pada masa akbar
dibangun Istana Fatepur Sikri di Sikri, villa dan masjid-masjid yang indah.
Pada masa Syah Jehan dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal (makam
istri Syah jehan yang bernama Arjumand Bano / Mumtaz Mahal) di Agra, Masjid
Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Perkembangan Islam di India
Meskipun India lama dikuasai oleh pemerintahan Islam, namun orang Islam di India tergolong minoritas. Tekanan-tekanan terhadap umat Islam sering kali sangat keras. Meski demikian umat Islam berusaha bertahan. Mereka berusaha menggerakkan bidang pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Sekolah-sekolah dan akademi-akademi serta universitas Islam sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Islam terdahulu sampai sekarang tetap berjalan. Misalnya Darul Ulum dan Nadwatul Ulama di Lucknow, Universitas Osmaniyyah dan Akademi Dairatul Maarif di Heiderabad. Organisasi-organisasi mahasiswa Islam juga berkembang di berbagai universitas.
New Delhi Pusat Perkembangan Islam di India
Masyarakat Muslim memang tidak mayoritas di India. Tapi, tidak di Ibu Kota New Delhi yang merupakan kota dengan populasi Muslim tinggi di India.
Ya, New Delhi sudah menjadi pusat Islam Kerajaan Moghul. Hingga kini, Islam tumbuh dan berkembang dengan baik disana. Bahkan di pemerintahan profesional, Muslim juga tampil sebagai pejabat maupun anggota dewan. Tak hanya itu, para cendikiawan di New Delhi juga mayoritas Muslim jebolan dari perguruan-perguruan tinggi Islam.
Islam yang selalu dipandang radikal oleh Barat, tidak tergambar di New Delhi. Pemerintah India bahkan memberlakukan hari libur saat perayaan hari besar agama Islam.
Sementara dari sisi pakaian, meski tak berjilbab, para muslimah di New Delhi tetap menggunakan baju panjang yang relatif tertutup.
New Delhi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas Muslim. Meski beragam, tapi komunitas itu cenderung seragam yakni memiliki menganut mahzab Hanafi. Dan hanya beberapa saja yang bermahzab Syiah.
Ratzi menjelaskan, sejak 2000 lalu, kesadaran kebangkitan mempelajari Islam mulai menyebar di New Delhi. Hal ini ditandai dengan bermunculannya taman pengajian Al Quran (TPA).
Hingga saat ini semakin berkembang dan setiap masjid kini memiliki TPA. Kehadiran TPA dinilai sangat efektif dalam membangkitkan ajaran Islam. Dengan membuka TPA dari pagi hingga sore, tiap anak bisa menyesuaikan waktu belajar di TPA tanpa tertinggal dari sekolah umum.
TPA ini bisa diikuti oleh anak-anak dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Dari TPA ini pula lahirlah hafidz Al Qur'an di kota New Delhi.
Ya, New Delhi sudah menjadi pusat Islam Kerajaan Moghul. Hingga kini, Islam tumbuh dan berkembang dengan baik disana. Bahkan di pemerintahan profesional, Muslim juga tampil sebagai pejabat maupun anggota dewan. Tak hanya itu, para cendikiawan di New Delhi juga mayoritas Muslim jebolan dari perguruan-perguruan tinggi Islam.
Islam yang selalu dipandang radikal oleh Barat, tidak tergambar di New Delhi. Pemerintah India bahkan memberlakukan hari libur saat perayaan hari besar agama Islam.
Sementara dari sisi pakaian, meski tak berjilbab, para muslimah di New Delhi tetap menggunakan baju panjang yang relatif tertutup.
New Delhi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas Muslim. Meski beragam, tapi komunitas itu cenderung seragam yakni memiliki menganut mahzab Hanafi. Dan hanya beberapa saja yang bermahzab Syiah.
Ratzi menjelaskan, sejak 2000 lalu, kesadaran kebangkitan mempelajari Islam mulai menyebar di New Delhi. Hal ini ditandai dengan bermunculannya taman pengajian Al Quran (TPA).
Hingga saat ini semakin berkembang dan setiap masjid kini memiliki TPA. Kehadiran TPA dinilai sangat efektif dalam membangkitkan ajaran Islam. Dengan membuka TPA dari pagi hingga sore, tiap anak bisa menyesuaikan waktu belajar di TPA tanpa tertinggal dari sekolah umum.
TPA ini bisa diikuti oleh anak-anak dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Dari TPA ini pula lahirlah hafidz Al Qur'an di kota New Delhi.
Dan bukti terabsah dan tidak bisa terbantahkan dari pesatnya perkembangan Islam di New Delhi adalah kehadiran Taj Mahal, satu dari keajaiban dunia.
Bangunan indah dan megah itu sumbangan peradaban masyarakat Muslim, sebuah karya arsitektur yang sangat tinggi. Taj Mahal merepresentasikan kemajuan masyarakat Muslim pada zamannya, sekaligus menunjukkan kepada dunia betapa peradaban masyarakat Muslim sudah sedemikian maju.
Taj Mahal yang terletak di pinggir Sungai Yamuna, Agra, India sekitar 190 kilometer dari New Delhi, dibangun Syah Jehan Raja Mogul V untuk menghormati istrinya Arjuman Banu Begum atau Mumtaz Mahal. Istana pilihan yang di dalamnya terdapat makam mulai dibangun pada 1632 silam dengan mempekerjakan 20 ribu orang. Pemangunan itu menelan biaya 40 juta rupee. Bangunan inti selesai pada 1643 dan secara keseluruhan rampung pada 1654.
Taj Mahal juga menjadi lambang kejayaan Dinasti Mogul, stabilitas di tengah penduduk yang majemuk namun kepemimpinan raja bijak. Meski menganut ajaran Islam, Dinasti Mogul tetap tetap memberikan hak hidup terhadap beragam agama dan keyakinan. Syah Jehan mewarisi kebijakan pendahulunya dalam kepemimpinan sehingga tampil sebagai pemimpin yang sukses.
Bangunan indah dan megah itu sumbangan peradaban masyarakat Muslim, sebuah karya arsitektur yang sangat tinggi. Taj Mahal merepresentasikan kemajuan masyarakat Muslim pada zamannya, sekaligus menunjukkan kepada dunia betapa peradaban masyarakat Muslim sudah sedemikian maju.
Taj Mahal yang terletak di pinggir Sungai Yamuna, Agra, India sekitar 190 kilometer dari New Delhi, dibangun Syah Jehan Raja Mogul V untuk menghormati istrinya Arjuman Banu Begum atau Mumtaz Mahal. Istana pilihan yang di dalamnya terdapat makam mulai dibangun pada 1632 silam dengan mempekerjakan 20 ribu orang. Pemangunan itu menelan biaya 40 juta rupee. Bangunan inti selesai pada 1643 dan secara keseluruhan rampung pada 1654.
Taj Mahal juga menjadi lambang kejayaan Dinasti Mogul, stabilitas di tengah penduduk yang majemuk namun kepemimpinan raja bijak. Meski menganut ajaran Islam, Dinasti Mogul tetap tetap memberikan hak hidup terhadap beragam agama dan keyakinan. Syah Jehan mewarisi kebijakan pendahulunya dalam kepemimpinan sehingga tampil sebagai pemimpin yang sukses.
referensi
-http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/03/30/m1otmh-new-delhi-pusat-perkembangan-islam-di-india
-http://mbegedut.blogspot.com/2010/12/sejarah-masuknya-islam-di-india.html#.UQm77R3PQ0k
-http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/03/30/m1otmh-new-delhi-pusat-perkembangan-islam-di-india
-http://mbegedut.blogspot.com/2010/12/sejarah-masuknya-islam-di-india.html#.UQm77R3PQ0k
Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat, jangan lupa untuk kunjungi website kami untuk mendapatkan info menarik seputar berita teknologi desktop, gadget, gaming, notebook, mobile, software and tips : HypeTech
ReplyDelete