Sejarah Perkembangan Islam di Malaysia



Tidak adanya document yang lengkap mengenai kedatangan islam ke Malasyia menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam pertama kali menyebar Negara ini. Azmi misalnya, berpendapat bahwa islam datang pertama kali ke Malasyia sejak abad ke- 7 M. Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah Argument bahwa pada pertengahan abad tersebut, pedagang islam sudah sampai ke gugusan pulau- pulau melayu. Para pedagang Arab Muslim yang singgah di Pelabuhan Dagang Indonesia tentu juga singgah di Pelabuhan- pelabuhan dagang Malasyia. Salah satu tempat diantaranya yang mereka singgahi adalah Kedah, Trengganu, dan Malaka.
Hipotesis lain  dikemukakan oleh Fatimi, bahwa islam datang pertama kali sekitar abad ke-8 H (14 M. Ia berpegang pada penemuan Batu bersurat  di Trenganu yang bertanggal 702H (1303M). batu Bersurat itu ditulis dengan aksara Arab. Pada sebuah sisi memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah.
Selain itu, Majul mengatakan bahwa Islam pertama tiba di Malaysia sekitar abad ke-15 dan ke-16M. Kedua pendapat ini baik Fatimi maupun Majul, juga tidak dapat diterima, karena ada bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah tiba jauh sebelum itu, yaitu abad ke-3 H (10 M). pendapat terakhir ini didaraskan pada penemuan batu nisan di Tanjung Inggris, Kedah pada tahun 1965. pada batu nisan ini  tertulis nama Syeikh Abd. Al Qodir Ibnu Husein Syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M).
Baik Fatini maupun Majul agaknya tidak mengetahui tentang penemuan batu nisan di tanjung Kedah ini. Dan tulisan tentangnya di majalah Mastika karena tulisan tersebut diterbitkan pada tahun 1965 sedangkan penelitian mereka masing-masing dihasilkan tahun 1963 dan 1964. Dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Malaysia pada abad ke-10 M.Penetrasi atau Penyebaran Islam di Malaysia
  • Perkembanagn isalam dimalaysia
  • Islam Sebagai Identitas Melayu
  • Kebangkitan Islam di Malaysia
  • Mengadakan kaderisasi Da’I dan mengkoordinir aktivitas Dakwah
  • Meningkatkan mutu dakwah Islamiah
  • meyatukan tenaga dan pikiran serta menyusun barisan yang kuat dan teratur untuk melaksanakan tugas jihad, menegakkan kemaslahatan dan memberantas kemungkaran
Sebagaimana diketahui secara umum, sebelum islam datang ketanah Melayu, orang-orang Melayu adalah penganut Animisme, Hinduisme, dan Budhisme. Namun demikian, sejak kedatangannya, islam secara berangsur-angsur mulai diyakini dan diterima sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu Nusantara.
Penduduk Malaysia terdiri dari beragam etnis dan agama. Dari 23 juta jiwa jumlah muslim hanya 58.6 % sisanya terdiri dari 18.4% penganut budha, 6.4% Kristen dan 5.3% hindu. Namun demikian citra dan nuansa islam lebih kentara. Ini dapat dilihat dari perbandingan sejumlah Negara yang berpenduduk muslim dan non-muslim yang hampir seimbang, hanya Malaysia yang memberikan banyak tekanan pada symbol-simbol, lembaga dan pengamalan islam. Hal ini dapat dibuktikan mulai dari deklarasi pemerintah untuk merevisi sistem hukum nasional agar lebih selaras dengan hukum islam, deklarasi pemerintah untuk menyusun kembali model dan sistem ekonomi Malaysia menjadi model islam, selanjutnya diikuti oleh penyediaaan infrastuktur dan instusi-instusi islam seperti Bank Islam, Asuransi Islam, Penggadaian Islam ,Yayasan Ekonomi Islam, pembentukkan kelompok number daya islam, serta kelompok khusus penegakkan islam, dan sebagainya.
Mengapa nuansa Islam lebih kuat di Malaysia dibandingkan dengan Indonesia yang penduduknya 90% bergama islam? Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah perkembangan islam yang telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan politik melayu sejak masa kesultanan Malaka.
Berikut ini akan diuraikan secara garis besar tentang faktor-faktor dalam fase sejarah Malaysia mulai mulai dari kedatangan islam hingga perkembangan islam masa kontemporer yang turut menyumbang bagi kuatnya kesadaran islam di Malaysia.
Islam bagi orang Melayu bukan hanya sebatas keyakinan tetapi juga telah menjadi identitas mereka dan menjadi dasar kebudayaan melayu. Pakaian tradisional melayu misalnya telah disesuaikan dengan apa yang dianjurkan oleh Islam.
Disepanjang sejarah asosiasi yang sangat erat antara islam dengan kebudayaan dan identitas melayu ini merupakan sesuatu yang diterima secara umum. “ Sejak membuang kepercayaan Animisme dan memeluk islam selam kerajaan Melaka ( abad ke- 15 ), Bangsa melayu tidak pernah berubah agama. Islam telah menjadi bagian yang menyatu dengan identitas nasional, sejarah, hukum, entitas politik dan kebudayaan melayu. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila islam dianggap sebagi komponen utama budaya melayu, dan sebagai unsur utama identitas melayu.
Dalam bidang politik pemerintahan, juga terdapat konsepsi dan pemikiran politik yang dipengaruhi oleh ajaran islam. Sehingga tradisi politik melayu yang berbasis hindu budha sebelum kedatangan islam telah digantikan dengan ide-ide yang diilhami oleh al-quran dan sumber-sumber islam lainnya.
Namun akibat kolonialisasi inggris, identitas keislaman Melayu itu mengalami degradasi,  karena tidak jarang pihak kolonial membuat berbagai kebijakan yang melemahkan fungsi dan peran islam dalam Melayu. Penjajah tanah Melayu, oleh Inggris telah menyebabkan melemahnya nilai-nilai Islam yang telah meresap dalam tatanan tradisonal Melayu. Penjajahan itu tidajk terbatas hanya pada aspek ekonomi dan politik saja tapi termasuk juga penjajahan pikiran dan kebudayaaan.
Kebangkitan Islam di Malaysi terlihat jelas pada upaya muslim Malaysia untuk mengamalkan ajaran Islam lebih serius seperti aktif sholat berjamaah di mesjid, menghadiri wirid pengajian, berhati-hati dalam membeli makanan agar tidak termakan pada yang haram, memakai busana muslim yang mencirikan ketaaatan sebagai muslim. Ini terjadi pada tahun 1970-an  dan mencapai pada puncaknya pada tahun 1980-an.
Lebih jauh, upaya pemerintah untuk meninggikan siar islam dan juga terlihat dari upayanya membangun sejumlah mesjid. Tidak sedikit jumlah mesjid dan surau yang dibangun dan difasilitasi bahkan program-programnya dikoordinir oleh pemerintah. Usaha mengembangkan siar islam juga dilakukan oleh badan-badan seperti Yayasan dakwah Islamiah. Yayasan yang didirikan pada 25 Januari 1974 ini bertujuan :
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa salah satu factor penyebab kuatnya etos islam di Malaysia karena islam masuk kepanggung politik Malaysia, selain itu juga disebabkan oleh saling berkelindannya hubungan antara islam dan kemalayuan sejak masa kesultanan. Islam bukan hanya sebatas agama tetapi juga diakui sebagai identitas. Apa yang sangat membantu menaikkan posisi islam di Malysia adalah dukungan Negara atas Islam. Hanya sedikit negeri muslim didunia yang melangkah begitu jauh seperti Malaysia dalam upayanya memanfaatkan kekuasaan Negara nuntuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam kehidupan kaum muslim
referensi :
-http://irfranskusmarna.wordpress.com/2010/08/02/sejarah-islam-di-malaysia/





0 Response to "Sejarah Perkembangan Islam di Malaysia"

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Anda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel